Jengkol (Archidendron pauciflorum, sinonim: A. jiringa, Pithecellobium jiringa, dan P. lobatum) atau jering adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Bangsa Barat menyebutnya sebagai dog fruit. Bijinya digemari di Malaysia (disebut "jering"), Myanmar (disebut "da nyin thee'"), dan Thailand (disebut "luk-nieng" atau "luk neang"). Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai bahan pangan.
Jengkol termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari tipis dengan warna coklat mengilap. Jengkol dapat menimbulkan bau tidak sedap pada urin setelah diolah dan diproses oleh pencernaan, terutama bila dimakan segar sebagai lalap.
Jengkol diketahui dapat mencegah diabetes dan bersifat diuretik dan baik untuk kesehatan jantung. Tanaman jengkol diperkirakan juga mempunyai kemampuan menyerap air tanah yang tinggi sehingga bermanfaat dalam konservasi air di suatu tempat.
Bijinya dalam keadaan matang keras, namun berubah menjadi lunak dan empuk setelah direbus atau sedikit liat setelah digoreng. Tekstur inilah yang membuatnya disukai, walaupun beberapa orang juga menyukai konsumsi biji mudanya dalam keadaan mentah yang jauh lebih keras dan pahit. Kulit biji memiliki getah berwarna keunguan yang meninggalkan jejak yang sulit dihapus dari pakaian. Semakin tua,warna biji akan mengarah ke warna kuning dan akhirnya merah atau coklat setelah benar-benar matang.
Aromanya agak menyerupai petai tetapi lebih lemah. Namun setelah dikonsumsi, tubuh akan mengeluarkan bau menyengat melalui urin, feses dan keringat, yang dipercaya lebih mengganggu dibanding mengkonsumsi petai.
Biji jengkol dapat dimakan segar ataupun diolah. Olahan paling umum adalah disemur, dan dikenal oleh orang Sunda sebagai ati maung atau "hati macan". Jengkol dapat pula digoreng, dengan atau tanpa balado, atau digulai. Setelah diolah, jengkol akan mengeluarkan aroma khasnya yang bagi sebagian orang dianggap dapat menggugah selera dan memiliki citarasa yang khas; sedikit kelat dengan tekstur agak liat.
Selain disemur, biji jengkol juga dapat dibuat menjadi keripik seperti halnya emping dari melinjo, dengan cara ditumbuk/digencet hingga pipih, dikeringkan dan digoreng dengan minyak panas.
Efek negatif bau sebenarnya dapat dikurangi dengan perendaman atau perebusan.
Manfaat jengkol bagi kesehatan adalah untuk mencegah terjadinya sembelit, mencegah anemia, mengatasi penyakit diabetes, mengatasi penyakit jantung, dan juga baik untuk ibu hamil. Jengkol mengandung serat yang sangat baik untuk system pencernaan. Asupan serat yang tercukupi akan menghindarkan Anda dari sembelit.
Manfaat Jengkol Untuk Diabetes
Sembelit yang terlalu sering akan membahayakan kesehatan tubuh karena sembelit dapat mengakibatkan terjadinya kanker usus besar. Manfaat dari jengkol tersebut dapat diperoleh dengan mengkonsumsi jengkol secara langsung.
Manfaat lain dari jengkol adalah untuk mencegah anemia. Penyakit tersebut terjadi karena kekurangan zat besi. Jengkol mengandung zat besi yang cukup tinggi yaitu 4,7 gram setiap 100 g jengkol. Manfaat jengkol untuk diabetes karena kandungan zat pada jengkol dapat membuat kandungan gula dalam darah dapat turun dalam waktu yang tepat.
Manfaat Jengkol Untuk Jantung
Tentu saja cara menurunkan gula darah dengan mengkonsumsi jengkol harus diimbangi dengan pola hidup yang sehat. Salah satunya dengan mengurangi makanan yang memiliki kandungan zat gula tinggi. Jika Anda penggemar minuman dan makanan yang manis, maka Anda dapat menggantinya dengan gula jagung. Dengan melakukan pola hidup sehat, maka manfaat dari jengkol dapat optimal.
Manfaat jengkol untuk jantung karena adanya kandungan mineral ang tinggi pada jantung. Jenis penyakit jantung koroner lah yang dapat diatasi dengan mengkonsumsi jengkol. Jantung koroner terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah.
Penyempitan tersebut tentu saja akan membuat aliran darah menuju jantung menjadi tidak lancar. Kandungan mineral pada jengkol akan membuat pembuluh darah tidak mengalami penyempitan kembali. Manfaat dari jengkol tersebut tentu saja dapat diperoleh dengan mengolah jantung tidak menjadi overcook.
Manfaat Jengkol Untuk Ibu Hamil
Manfaat jengkol untuk ibu hamil yaitu sangat baik untuk pertumbuhan tulang pada janin dan juga dapat mencegah terjadinya sembelit. Kandungan kalsium pada jengkol memang cukup tinggi. Kalsium sangat penting untuk pertumbuhan tulang, termasuk tulang pada janin. Selain kalsium, kandungan serat pada jengkol juga sangat tinggi.
Ibu hamil akan semakin sering mengalami sembelit. Sehingga, dengan mengkonsumsi jengkol, maka ibu hamil akan terhindar dari sembelit. Manfaat jengkol bagi orang hamil juga harus dengan membatasi konsumsi jengkol. Sehingga, Anda juga akan terhindar dari efek negative dari jengkol.
Biji jengkol sedikit beracun karena adanya kandungan asam jengkol, sebuah asam amino yang dapat menyebabkan djenkolism (keracunan biji jengkol). Gejala yang muncul antara lain terjadinya kejang otot, pirai, retensi urin, dan gagal ginjal akut. Kondisi tersebut terutama dialami pria, dan tidak bergantung dari berapa jumlah biji yang disiapkan. Setiap individu dapat dapat mengonsumsi jengkol tanpa insiden, tapi dapat mengalami gagal ginjal pada kesempatan yang lain.
Memakan jengkol dalam jumlah sedikit menciptakan masalah penampilan, karena menghasilkan bau mulut, keringat, feses, dan urin. Sebenarnya bau ini bisa diatasi dengan membersihkan diri dengan peralatan kebersihan yang mengandung pengharum, seperti pasta gigi, cairan kumur, sabun, dan deodoran. Bau pada waktu kencing dapat dikurangi apabila pembilasan dilakukan sebelum dan sesudah kencing dengan jumlah air yang cukup atau bila perlu dibilas dengan cairan pembersih.
Selain bau, jengkol dapat mengganggu kesehatan seseorang karena konsumsi jengkol berlebihan menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluran urin, yang disebut "jengkolan". Ini terjadi karena jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi dan sukar larut di air pada pH yang asam. Konsumsi berlebihan akan menyebabkan terbentuknya kristal dan mengganggu urinasi. Risiko terkena jengkolan diketahui bervariasi pada setiap orang, dan dipengaruhi secara genetik dan oleh lingkungan.
Dari segi nutrisi, jengkol memiliki vitamin, asam jengkolat, mineral, dan serat yang tinggi. Namun karena efek samping yang ditimbulkan, maka konsumsinya menjadi terbatas.
Bahaya Mengkonsumsi Jengkol Telalu Banyak
Jengkol mengandung asam jengkolat atau jengkolic acid, ini satu-satunya nama ilmiah yang pakai bahasa Indonesia. Asam jengkolat bersifat sama dengan uric acid (asam urat), yang dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kristal-kristal dalam urine.
Asam jengkolat (jengkolic acid) adalah sejenis asam amino yang terkandung dalam biji jengkol. Endapan asam jengkolat membentuk kristal berujung runcing yang bisa melukai pembuluh darah di ginjal dan saluran kencing.
Inilah sebabnya mengapa orang yang sering makan jengkol akan jarang buang air kecil. Bila dibiarkan terus-menerus bisa menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Kencingnya tidak bisa keluar karena mengalami retensi urine, atau sering juga disebut kejengkolan.
Untuk mengatasinya, asam jengkolat bisa larut dengan menggunakan bikarbonat yang bersifat basa.
Jadi kalau habis makan jengkol minum air putih yang banyak atau minum soda agar tidak terjadi retensi urine,
Gejala - Gejala Jengkolan
Orang yang kejengkolan atau keracunan jengkol bisa mengalami gejala berikut :
Merasakan Nyeri Perut
Mual-Muntah
Susah buang air kecil atau disebut juga 'anyang-anyangan'.
Pada tingkatan yang lebih parah, volume air kencing yang dikeluarkan berkurang dan kadang-kadang disertai bercak darah.
Namun buah ini juga banyak manfaatnya bila dikonsumsi tidak berlebihan tentu manfaatnya akan banyak kita perolerh seperti :
Manfaat Jengkol Bagi Kesehatan
Protein
Protein yang terkandung dalam makanan berbau khas ini ternyata cukup tinggi yaitu 23,3g dari 100g bahan. Nilai protein nabati ini lebih tinggi dari makanan lain seperti kedelai dan kacang hijau. Protein akan mengganti sel-sel yang sudah usang di tubuh kita, membentuk jaringan baru, berperan dalam sistem hormon, membentuk kecerdasan, dan lain-lain. Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapat dari konsumsi makanan tinggi protein. Jadi, jengkol perlu diperhitungkan.
Zat Besi
Zat besi tentu sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dalam pembentukan hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida. Oleh sebab itu, mineral ini sangat penting dalam pernafasan sel tubuh. Jika anda kekurangan zat besi, maka pengangkut oksigen akan berkurang sehingga tubuh menjadi lemas, lesu, pucat, dan lemah. Coba bayangkan jika anda tidak bernafas selama 10 menit, pasti akan lemas dan sedikit megap-megap. Seperti itu juga gambaran pernafasan sel kita yang kekurangan oksigen. Jengkol mengandung 4,7g zat besi per 100g bahan. Jadi, makan jengkol bisa membuat hidup anda lebih bergairah.
Kalsium
Kadar kalsium dalam jengkol adalah 140mg/100g bahan. Kalsium akan menjaga tulang anda dari pengeroposan. Makanan ini juga baik dikonsumsi ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan kalsium dalam jumlah besar.
Fosfor
Fungsi fosfor hampir sama dengan kalsium yaitu menjaga kesehatan tulang dan gigi. Jumlah fosfor dalam jengkol sekitar 166,7mg/ 100g bahan. Mari kita cegah gigi berlubang dan pengeroposan tulang dengan konsumsi jengkol.
Vitamin
Vitaman yang bisa ditemukan dalam makanan berwarna kecoklatan ini antara lain vitamin A, B1, B2, dan C. Kandungan vitamin A pada jengkol sekitar 658mg/100g bahan. Vitamin A akan membantu menjaga kesehatan mata. Vitamin B2 akan membantu penyerapan protein, sedangkan vitamin B1menjaga kepekaan syaraf. Jengkol mengandung 80mg vitamin C tiap 100 gramnya. Vitamin C adalah antioksidan yang akan melawan radikal bebas dalam tubuh sekaligus penangkal virus dan bakteri. Selain itu vitamin C juga berperan dalam penyerapan zat besi. Jadi mengonsumsi jengkol bisa mengoptimalkan kadar hemoglodin darah karena mengandung zat besi sekaligus vitamin C
|